Teori Bintang Kembar – Seperti yang kita ketahui. Ada bermacam macam teori yang menyebutkan bagaimana proses terjadinya tata surya. Begitu juga, para ahli yang bergerak dibidang astronomi. Mereka tidak serta merta bisa menyimpulkan suatu teori bersama begitu mudah. Tentunya mereka telah laksanakan bermacam macam penelitian dan berdasarkan bukti yang telah ada.
Nah, lebih dari satu teori tentang pembentukan tata surya telah ada yang dipublikasikan. Salah satu yang tenar yakni teori bintang kembar. Untuk memahami apa itu teori bintang kembar dan bagaimana proses asal mula teori selanjutnya dibuat. Berikut penjelasannya.
Sejarah Teori Bintang Kembar
Secara umum, teori bintang kembar menyebutkan bahwa tata surya berawal dari terdapatnya dua bintang kembar yang berukuran raksasa. Kemudian, keliru satu dari bintang selanjutnya meledak dan hasil serpihan dan debu yang bertebaran di angkasa. Lambat laun, serpihan dan debu selanjutnya menjadi beralih wujud jadi planet-planet. Sedangkan untuk bintang raksasa lain yang tidak meledak, jadi matahari yang kita kenal sampai saat ini.
Pendapat tentang proses terciptanya tata surya ini, dikemukakan oleh 2 orang astronom. Masing-masing dari mereka berdua beri tambahan hipotesis. Isi hipotesis dari keduanya mempunyai persamaan.
Orang yang pertama kali mengemukakan teori bintang kembar ini adalah seorang astronom yang berasal dari Inggris, Raymond Arthur Lyttleton pada th. 1930. Lyttleton menyebutkan di di dalam teorinya, bahwa pada mulanya tata surya mempunyai 2 bintang. Akan tetapi, keliru satu dari bintang selanjutnya meledak. Beberapa orang menyebut kalau ledakan selanjutnya akibat dari tabrakan bersama meteor atau planet yang berukuran lebih besar dari bintang yang meledak. Hasil dari ledakan bintang yang bersifat batuan, gas, debu dan bermacam macam material, melingkari bintang lain yang tidak meledak. Seiring berjalannya waktu, batuan dan material lain selanjutnya beralih jadi planet-planet dan segala macam isinya.
Alasan utama Lyttleton bisa mengemukakan teori ini yakni berdasarkan hasil penelitian sebelumnya. Penelitian selanjutnya menyebutkan kalau terdapat tata surya lain yang termasuk mempunyai bintang kembar. Oleh gara-gara itu, Lyttleton berpendapat kalau tata surya yang sekarang kita huni berasal dari hasil ledakan bintang kembar juga.
Penemu teori bintang kembar setelah itu yakni Fred Hoyle pada th. 1956. Fred Hoyle menyebutkan kalau dahulu tata surya berasal dari 2 bintang yang berukuran serupa dan saling berdekatan satu bersama yang lainnya. Namun, keliru satu bintang meledak dan menyisakan serpihan-seprihan kecil di angkasa. Serpihan selanjutnya tertarik dan terjebak pada style gravitasi yang dimiliki bintang yang tidak meledak. Serpihan itu termasuk menjadi melingkari bintang yang tidak meledak selanjutnya di dalam sebuah orbit.
Alasan yang serupa diutarakan oleh Fred Hoyle tentang pembentukan tata surya. Ia beranggapan bahwa sesudah ada penelitian lain pada tata surya, ditemukan kalau terdapat bintang kembar yang termasuk dimiliki oleh tata surya lain. Oleh gara-gara itu, Fred Hoyle bisa beri tambahan pendapat kalau tata surya kita saat ini berasal dari proses ledakan dari keliru satu bintang kembar.
Contents
Proses Pembentukan Tata Surya
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Fred Hoyle. Proses pembentukan tata surya berawal dari 2 bintang yakni matahari dan bintang kembarannya. Bintang kembaran yang lain berada pada keadaan yang tidak stabil. Seiring berjalannya waktu, bintang kembaran selanjutnya mengalami ledakan – ledakan kecil. Hingga pada suatu saat bintang selanjutnya mengalami ledakan yang besar sampai jadi serpihan – serpihan kecil beserta debu yang bertebaran di angkasa.
Serpihan – serpihan dan debu selanjutnya akhirnya terjebak di di dalam style gravitasi yang dimiliki oleh matahari. Namun style gravitasi selanjutnya tidak sangat kuat untuk menarik serpihan dan debu masuk ke di dalam matahari. Seiring berjalanya waktu, serpihan – serpihan selanjutnya beralih wujud jadi jalan atau sabuk asteroid yang mengantarai antara planet di dalam bersama planet luar. Sedangkan debu – debu yang bertebaran menjadi berkumpul jadi satu jadi planet yang kita kenal saat ini.
Kontroversi Di Dalam Teori Bintang Kembar
Perlu diketahui kalau mengemukakan penemuan yang bersifat pendapat ataupun teori baru pasti mempunyai rintangan di dalamnya. Begitupun yang dialami oleh Lyttleton. Teori miliknya yang menyebutkan proses terjadinya tata surya termasuk mengalami pertentangan oleh para ahli astronomi dan ilmuan lain. Para ahli beranggapan kalau teori ini sangat mudah, simple dan tidak sempurna. Sehingga banyak di antara mereka tidak membantu teori ini. Ditambah dengan, bahwa teori ini tidak mempunyai landasan teori yang kuat. Landasan selanjutnya tidak berdasarkan fakta yang telah ada sebelumnya.
Jika memandang bahwa Lyttleton berpendapat bahwa teori ini berdasarkan dari penelitian sebelumnya. Para ahli astronomi termasuk berpendapat kalau penelitian di awalnya masih belum sempurna dan tidak terdapat bukti yang jelas. Sehingga teori ini masih belum bisa di terima oleh lebih dari satu ahli. Namun, tidak sedikit pula yang membantu tentang teori ini dan yakin kalau tata surya kita terbentuk dari hasil ledakan oleh keliru satu bintang tak sekedar matahari.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Bintang Kembar
Seperti penjelasan sebelumnya. Beberapa ahli astronomi dan ilmuan sepakat bersama teori yang dikemukakan oleh Lyttleton. Mereka beranggapan kalau teori bintang kembar mempunyai kelebihan di dalamnya. Sehingga banyak yang yakin bersama proses pembentukan tata surya yang berawal dari ada 2 bintang kembar. Berdasarkan penelitian yang lebih mendalam, para astronom dan ilmuan mendapatkan terdapat bintang kembar atau bintang ganda yang termasuk mempunyai nama lain bintang ekor, terdapat di di dalam proses tata surya. Keberadaan bintang kembar selanjutnya yang beri tambahan pendapat kalau teori yang dibikin oleh Lyttleton benar adanya. Kesimpulannya, ada kemungkinan kalau terdapat bintang kembar saat jutaan th. yang lalu, jauh sebelum terdapatnya tata surya dan planet.
Beberapa ahli yang tidak cukup sepakat bersama teori ini menyebutkan kekurangan yang dimiliki teori bintang kembar. Bintang kembar yang ditemukan oleh para ahli astronom mempunyai ukuran yang tidak sangat besar semestinya matahari. Bintang kembar yang ditemukan oleh ahli astronomi mempunyai ukuran paling besar setara bersama ukuran planet. Oleh gara-gara itu, kemungkinan terdapat 2 bintang kembar tidak bisa beri tambahan keyakinan kepada pada ahli astronomi.
Selain itu, teori bintang kembar termasuk tidak cocok bersama fakta yang ada pada planet bumi. Seperti yang kita ketahui kalau planet bumi yang kita huni mempunyai susunan alam yang beda bersama planet lain. Tidak hanya daratan saja, di bumi termasuk terdapat lautan yang begitu luas. Sehingga teori bintang kembar ini begitu lemah kalau dibandingkan bersama keadaan planet bumi.