Sorotan Media AS terhadap Pemilihan Presiden Indonesia: Profil Kontroversial Capres Prabowo-Anies-Ganjar

News264 Dilihat

Associated Press (AP) Mengulas Ketiga Calon Presiden yang Disetujui untuk Pemilihan Presiden Indonesia

batikbagoes.com Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia mendapatkan sorotan dari media internasional, khususnya dari Associated Press (AP) Amerika Serikat. Dalam artikel berjudul “All 3 candidates approved for Indonesia’s presidential election in February,” AP memaparkan bagaimana Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menyetujui tiga pasang calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) untuk bertarung dalam pemilu Februari mendatang.

Persetujuan untuk Bertarung di Pemilu Februari

Pada Senin, KPU Indonesia mengumumkan bahwa ketiga pasang calon presiden telah resmi disetujui untuk bertarung dalam pemilihan presiden yang akan berlangsung pada bulan Februari. Keputusan ini menandai tahap penting dalam persiapan menuju pemilihan presiden yang dinanti-nantikan.

Pemaparan Media Terhadap Calon Presiden

Dalam artikelnya, AP juga menyinggung profil masing-masing calon presiden. Sorotan khusus diberikan pada kontroversi yang melibatkan salah satu capres dan cawapres, yaitu Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Indonesia, dan Gibran Rakabuming Raka, putra dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Menurut AP, “Bulan lalu, Mahkamah Konstitusi (MK) dalam keputusan kontroversial… mengizinkan putra Widodo (Presiden Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, 36 tahun, untuk mencalonkan diri meskipun tidak memenuhi persyaratan usia minimum 40 tahun untuk calon presiden dan wakil presiden.”

Keputusan Kontroversial Mahkamah Konstitusi

Keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengizinkan Gibran Rakabuming Raka untuk mencalonkan diri meskipun tidak memenuhi persyaratan usia menjadi fokus kontroversi dalam liputan AP. Artikel ini memberikan pencerahan terhadap dinamika politik di Indonesia menjelang pemilihan presiden.

READ  AHY: Pertemuan SBY dan Jokowi Bukan untuk Tukar Guling Masuk Kabinet