batikbagoes.com–Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah mengambil tindakan tegas dengan mencekal keluarga mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), untuk mencegah mereka meninggalkan negeri. Tindakan ini dilakukan dalam rangka mendapatkan penjelasan terkait penggunaan aliran dana hasil korupsi yang terkait dengan SYL di Kementerian Pertanian.
Tujuan Pencekalan
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menjelaskan tujuan dari pencekalan ini dengan mengatakan, “Pencekalan keluarga masih ada kaitannya dengan permintaan keterangan terkait aliran uang kepemilikan aset, termasuk penggunaan uang tersebut yang sudah masuk juga ke paparan untuk kepentingan yang bersangkutan dan keluarga inti itu.”
Dalam konteks ini, KPK ingin mendalami penggunaan dana korupsi yang telah mengalir ke keluarga SYL, dengan fokus pada kepemilikan aset dan penggunaan dana tersebut untuk tujuan tertentu.
Pemeriksaan Lebih Lanjut
Alexander Marwata juga menekankan pentingnya pencekalan ini dalam membantu pemeriksaan lebih lanjut, “Tentu akan didalami ke anggota keluarga yang dicekal. Pencekalan untuk permudah pemeriksaan, jangan sampai yang bersangkutan ketika dibutuhkan keterangannya lagi ke luar.”
Temuan Penggunaan Dana Korupsi
Sejauh ini, tim penyidik KPK telah menemukan beberapa aliran penggunaan dana korupsi yang berasal dari Kementerian Pertanian yang melibatkan SYL. Penggunaan uang tersebut juga melibatkan orang lain yang disebut dengan inisial KS dan MH.
Penggunaan Dana yang Terungkap
Penggunaan dana korupsi yang terungkap mencakup beragam hal, antara lain:
- Pembayaran Cicilan Kartu Kredit: Dana korupsi digunakan untuk membayar cicilan kartu kredit, yang merupakan salah satu indikasi penggunaan dana ilegal.
- Cicilan Pembelian Mobil Alphard: Salah satu penggunaan dana tersebut adalah untuk membayar cicilan pembelian mobil Alphard milik SYL. Ini menjadi bukti konkret terkait penggunaan dana korupsi untuk kepentingan pribadi.
- Perbaikan Rumah Pribadi: Sejumlah uang korupsi juga digunakan untuk perbaikan rumah pribadi SYL. Hal ini menunjukkan pemakaian dana yang bersifat pribadi.
- Tiket Pesawat bagi Keluarga: Uang hasil korupsi digunakan untuk membeli tiket pesawat bagi anggota keluarga SYL. Penggunaan dana ini mencerminkan upaya menyamarkan jejak dana ilegal.
- Pengobatan dan Perawatan Wajah: Penggunaan dana korupsi juga terkait dengan biaya pengobatan dan perawatan wajah bagi keluarga SYL. Nilainya mencapai miliaran rupiah.
Total Dana yang Dinikmati
Menurut Alexander Marwata, “Yang dinikmati SYL bersama-sama KS dan MH sebagai bukti permulaan sejumlah Rp 13,9 miliar, dan penelusuran lebih dalam masih terus dilakukan oleh tim penyidik.” Artinya, KPK sedang menyelidiki penggunaan dana korupsi dalam skala yang signifikan.