inikah rasanya olimpiade – Olimpiade Musim Panas (Summer Olympic Games) th. ini bakal digelar di Rio de Janeiro 5-21 Agustus 2016 mendatang. Indonesia bakal menjadi salah satu berasal dari 207 negara yang berpartisipasi dalam multi-sport event empat tahunan tersebut. Berikut ini sejarah Indonesia di Olimpiade:
Inikah Rasanya Olimpiade
1896 (Athena, Yunani)
– Olimpiade pertama pada jaman moderen digelar di negara yang menjadi tempat kelahiran multi-sport event tersebut.
– Hanya mempertandingan 9 cabang olahraga dan diikuti 14 negara.
1952 (Helsinki, Finlandia)
– Pertama kali Indonesia berpartisipasi dalam Olimpiade, yang sementara itu merupakan penyelenggaraan kali ke-15.
– Indonesia cuma mengirimkan 3 atlet supaya menjadi negara dengan tim paling ramping kelima yang bertarung di Helsinki setelah Cina (1), Guyana (1), Panama (1), Trinidad & Tobago (2), dan Liechtenstein (2)
– Wakil Indonesia sementara itu terdiri berasal dari tiga atlet putra yakni Maram Sudarmodjo (atletik), Habib Sunarko (renang), dan Thio Ging Hwie (angkat besi)
1956 (Melbourne, Australia)
– Indonesia mengirimkan 22 atlet yang terdiri berasal dari 20 atlet laki-laki dan dua atlet perempuan. 13 atlet di antaranya adalah atlet cabang sepak bola putra.
– Tim sepak bola putra Indonesia membawa dampak pencapaian fenomenal setelah mencegah imbang Uni Soviet 0-0 yang diperkuat kiper terbaik dunia sementara itu, Lev Yashin, pada babak perempat final. Namun Andi Ramang dan kawan-kawan kelanjutannya kalah 0-4 pada partai ulangan (replay) oleh Soviet, yang pada kelanjutannya berhasil capai medali emas.inikah rasanya olimpiade
1960 (Roma, Italia)
– Indonesia lagi mengirimkan 22 atlet yang terdiri berasal dari 20 laki-laki dan dua atlet perempuan. Tanpa sepak bola, mereka ambil bagian dalam 17 event pada 8 cabang olahraga.
1964 (Tokyo, Jepang)
– Indonesia tak berpartisipasi di Olimpiade akibat kemunculan the Games of the New Emerging Forces (GANEFO) yang digagas Presiden Sukarno
– Kemunculan GANEFO merupakan reaksi berasal dari hukuman yang diberikan International Olimpic Committee (IOC) kepada Indonesia akibat tak mengizinkan Taiwan dan Israel sebagai peserta Asian Games 1962 di mana sementara itu Jakarta menjadi tuan rumah.
1968 (Mexico City, Meksiko)
– Usai terlepas berasal dari sanksi IOC, Indonesia lagi berpartisipasi di Olimpiade dengan mengirimkan enam atlet yang berpartisipasi dalam dua cabang olahraga.
1972 (Muenchen, Jerman Barat)
– Indonesia lagi mengirimkan enam atlet yang berpartisipasi dalam lima cabang olahraga.
1976 (Montreal, Kanada)
– Indonesia mengirimkan 7 atlet untuk lima cabang olahraga, yang terdiri berasal dari 5 atlet putra dan 2 atlet putri. Atlet termuda sementara itu adalah Kris Sumono (17 tahun, 209 hari) namun atlet tertua adalah Frans van Bronckhorts (33 tahun, 242 hari)
– Tim panahan merasa membuktikan prestasinya di mana sementara itu dua atlet yang dikirimkan Indonesia, Leane Suniar dan Donald Pandiangan capai poin yang nyaris serupa (Leane 2352, Donald 2353). Poin yang diperoleh Leane mendudukannya di peringkat 9.inikah rasanya olimpiade
1980 (Moskow, Uni Soviet)
– Indonesia lagi tak berpartisipasi di Olimpiade setelah mengikuti gerakan boikot yang dipimpin Amerika Serikat. Boikot dilakukan menyusul invasi Uni Soviet pada Afghanistan.
1984 (Los Angeles, Amerika Serikat)
– Indonesia berpartisipasi pada Olimpiade untuk kali ketujuh dengan mengirimkan 16 atlet yang berpartisipasi dalam 6 cabang olahraga
1988 (Seoul, Korea Selatan)
– Indonesia capai medali pertamanya dalam sejarah Olimpiade setelah tim panahan beregu putri capai medali perak
– Medali perak diperoleh setelah kemenangan shoot-out 72-67 atas tim Amerika Serikat
– Tim panahan beregu putri sementara itu diwakili oleh Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani
1992 (Barcelona, Spanyol)
– Indonesia capai dua medali emas pertamanya melalui cabang bulu tangkis yang sementara itu untuk pertama kalinya dimainkan di ajang Olimpiade.
– Satu emas dipersembahkan atlet tunggal putri Susi Susanti, namun emas lainnya diperoleh pemain tunggal putra Alan Budikusuma.
– Total, Indonesia capai lima medali setelah dua medali perak dan satu medali perunggu terhitung dipersembahkan melalui bulu tangkis melalui pemain tunggal putra Ardy B Wiranata (perak) dan Hermawan Susanto (perunggu), dan juga pasangan ganda putra Eddy Hartono dan Rudy Gunawan (perak)
1996 (Atlanta, Amerika Serikat)
– Indonesia menjaga prestasi capai medali emas melalui cabang bulu tangkis no ganda putra yang sementara itu dipersembahkan oleh pasangan Rexy Mainaky dan Ricky Subagdja.
– Total Indonesia menyumbangkan empat medali setelah bulu tangkis terhitung menyumbang medali perak melalui tunggal putri Mia Audina dan dua medali perunggu berasal dari tunggal putri Susi Susanti dan ganda putra Denny Kantono dan Antonius Iriantho.
2000 (Sydney, Australia)
– Indonesia mengirimkan jumlah atlet terbanyak (rekor sampai sementara ini) dengan jumlah 47 atlet, mengalahkan rekor jumlah atlet di awalnya yakni 42 atlet pada Olimpiade 1992 di Barcelona.
– Jumlah medali yang diperoleh Indonesia terhitung menjadi yang terbanyak diperoleh sampai sementara ini dengan 6 medali yang terdiri berasal dari 1 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.
– Medali emas lagi dipersembahkan cabang bulu tangkis melalui pasangan ganda putra Candra Wijaya dan Tony Gunawan.
– Kemunculan cabang angkat besi (weightlifting) sebagai andalan baru tim Merah Putih, ditandai dengan peroleh perak lifter wanita asal Papua, Raema Lisa Rumbewas, dan juga dua perunggu oleh Sri Indriyani dan Winarni Binti Slamet.
2004 (Athena, Yunani)
– Indonesia berhasil menjaga rutinitas emas setelah pebulutangkis tunggal putra Taufik Hidayat berhasil mengalahkan pemain Korea Selatan, Shon Seung-mo, di partai puncak
– Lisa Rumbewas lagi menyumbangkan perak melalui angkat besi no 53 kilogram putri. Adapun dua medali perunggu dipersembahkan bulu tangkis melalui pemain tunggal Sony Dwi Kuncoro dan ganda putra Flandy Limpele/Eng Hian.
2008 (Beijing, Cina)
– Indonesia paling akhir kalinya capai medali emas melalui pasangan ganda putra bulu tangkis, Hendra Setiawan/Markis Kido.
– Cabang angkat besi menjaga rutinitas medali setelah dua lifter putra Eko Yuli Irawan dan Triyatno masing-masing mempersembahkan perunggu.
2012 (London, Inggris)
– Indonesia gagal menjaga rutinitas emas yang selalu peroleh dalam lima keikutsertaan paling akhir di Olimpiade.
– Komite Olimpiade Indonesia (KOI) mengirimkan delegasi paling sedikit sejak keikutsertaan pada Olimpiade 1984 (16 atlet) dengan jumlah 22 atlet yang berpartisipasi dalam 8 cabang olahraga.
– Mengakhiri Olimpiade dengan raihan dua medali saja, perak dan perunggu, terendah sejak th. 1988.
– Cabang angkat besi menjaga rutinitas medali setelah dua lifter putra andalan Triyatno dan Eko Yuli Irawan masing-masing mempersembahkan medali perak dan perunggu.
– Mengakhiri Olimpiade dengan catatan kontroversial setelah pasangan ganda putri bulu tangkis Greysia Polii dan Meiliana Jauhari menjadi dua di pada delapan atlet yang terbukti bersalah karena bermain tak sportif pada sebuah laga demi beroleh undian knock-out yang menguntungkan.
2016 (Rio de Janeiro, Brasil)
– Olimpiade yang kali ke-31 digelar selama sejarah penyelenggaraan multi-sport event tersebut.
– Mencatatkan rekor sebagai Olimpiade dengan jumlah event terbanyak yakni 306 event berasal dari 28 cabang olahraga.
– Olimpiade ke-15 yang diikuti Indonesia
– KOI mengirimkan 28 atlet yang terdiri berasal dari 7 cabang olahraga (panahan, atletik, bulu tangkis, sepeda, dayung, renang, dan angkat besi)
Pertandingan Olimpiade kuno adalah festival keagamaan dan atletik yang diadakan tiap-tiap empat th. di tempat suci Zeus di Olympia, Yunani. Kompetisi adalah di pada perwakilan berasal dari beberapa negara-kota dan kerajaan Yunani Kuno. Permainan ini terutama menampilkan olahraga atletik namun terhitung olahraga layaknya gulat dan perlombaan, balap kuda dan kereta kuda. Telah banyak ditulis bahwa selama Olimpiade, semua konflik di pada negara-negara kota yang berpartisipasi ditunda sampai Olimpiade selesai. Penghentian permusuhan ini dikenal sebagai perdamaian atau gencatan senjata Olimpiade. Ide ini adalah mitos moderen karena orang-orang Yunani tidak dulu menangguhkan perang mereka. Gencatan senjata itu memungkinkan para peziarah religius yang tengah laksanakan perjalanan ke Olympia untuk melalui lokasi yang berperang tanpa problem karena mereka dilindungi oleh Zeus. Asal usul Olimpiade diselimuti misteri dan legenda; salah satu mitos paling populer mengidentifikasi Heracles dan ayahnya Zeus sebagai nenek moyang berasal dari Olimpiade. Menurut legenda, Heracles lah yang pertama kali menyebut pertandingan “Olimpiade” dan memastikan rutinitas penyelenggaraannya tiap-tiap empat tahun. Mitos berlanjut bahwa setelah Heracles selesaikan dua belas kerjanya, dia membangun Stadion Olimpiade sebagai suatu kehormatan bagi Zeus. Setelah selesai, ia terjadi dalam garis lurus untuk 200 langkah dan menyebut jarak ini sebagai “stadion” (bahasa Yunani: στάδιον, Latin: stadion, “panggung”), yang kemudian menjadi jarak yang jauh. Tanggal awal yang paling banyak diterima untuk Olimpiade Kuno adalah 776 SM; ini didasarkan pada prasasti, ditemukan di Olympia, daftar pemenang lomba lari kaki yang diadakan tiap-tiap empat th. di awali pada 776 SM. Pertandingan Olimpiade kuno menampilkan acara lari, pentathlon (terdiri berasal dari acara melompat, lempar cakram dan lempar lembing, perlombaan kaki, dan gulat), tinju, gulat, pankrasi, dan berkuda. Tradisi menyebutkan bahwa Coroebus, juru matang berasal dari kota Elis, adalah juara Olimpiade pertama.