batikbagoes.com–Ketika seseorang menikah tanpa perjanjian pra-nikah atau pisah harta, harta pasangan akan tercampur. Ini mencakup aset-aset yang diperoleh selama pernikahan. Saat pasangan tersebut bercerai, setiap pihak berhak atas harta yang diperoleh selama pernikahan, termasuk rumah dan saham perusahaan terbuka. Namun, bagaimana cara membagi harta gono-gini ini?
Bagi Harta Gono-Gini: Rumah
Bagi harta gono-gini rumah dapat melibatkan beberapa pertimbangan, terutama jika pasangan memiliki anak. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Hibahkan Harta kepada Anak
Jika pasangan memiliki anak, mereka bisa mempertimbangkan untuk menghibahkan rumah ini kepada anak-anak mereka. Namun, jika anak masih di bawah umur atau di bawah pengampuan, kedua pasangan yang bercerai mungkin akan bertindak sebagai wali.
2. Pemecahan Sertifikat Rumah
Kedua belah pihak dapat mempertimbangkan pemecahan sertifikat rumah, sehingga kepemilikan rumah terbagi menjadi dua. Ini akan memastikan bahwa masing-masing pihak memiliki sebagian dari rumah.
3. Surat Wasiat
Pasangan yang bercerai juga bisa membuat surat wasiat yang mengatur pembagian harta ini di masa depan, terutama jika salah satu dari mereka dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Surat wasiat ini memastikan bahwa rumah dapat diwariskan dengan mudah kepada anak mereka.
Bagi Harta Gono-Gini: Saham
Bagi harta gono-gini dalam bentuk saham perusahaan terbuka bisa melibatkan beberapa langkah untuk memastikan pembagian yang adil:
1. Penjualan Saham
Untuk mempercepat proses pembagian, saham yang dimiliki dapat dijual, dan hasil penjualannya dibagi dua dengan mantan pasangan. Namun, penting untuk diingat bahwa penjualan saham bisa menghadirkan risiko jual rugi.
2. Rekening Saham
Salah satu pihak dapat membuat rekening saham khusus dan mentransfer saham yang dimilikinya ke rekening ini. Dengan cara ini, pembagian saham dapat dilakukan sesuai dengan porsi yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Proses pembagian harta gono-gini, baik itu rumah atau saham, memerlukan komunikasi yang baik antara mantan pasangan. Penggunaan metode hukum atau konsultasi dengan ahli hukum juga bisa menjadi pilihan yang bijak untuk memastikan bahwa pembagian dilakukan secara adil dan sesuai dengan hukum yang berlaku.